-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dosen Muda USU Gelar Pertunjukan Melayu di Pantai

Jumat, 17 September 2021 | September 17, 2021 WIB Last Updated 2021-09-17T13:13:33Z

Medan, sumutposonline.com - Sanggar merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengasah minat dan bakat dalam bidang kesenian. Hal tersebut yang dilakukan generasi muda di daerah Pantai Cermin Kanan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut. Mereka berlatih di sebuah sanggar bernama Sanggar Tari Cermin Teater atau biasa disebut “sangricerta”. Sanggar yang telah berdiri sejak 17 Agustus 1984 ini telah banyak mengisi dan menghidupkan budaya seni terutama seni pertunjukan Melayu hingga saat ini.

Begitu pula dengan dosen muda USU, Arie Azhari Nasution, S.S., M.A., bersama dengan dua dosen lainnya, Andi Pratama Lubis, S.S., M.Hum dan Zulnaidi, M.Hum mengadakan pengabdian kepada masyarakat di sanggar ini guna merevitalisasi sanggar dan seni pertunjukan khususnya Melayu di daerah Sumut, (29/8/2021).

Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisai pentingnya sanggar dalam membina karakter generasi muda dan memfasilitasi serta menggelar sebuah pertunjukan seni Melayu berupa drama dengan judul “Tari Gobuk” yang ditulis dan disutradarai oleh pemilik sanggar, Pak Syafei Harahap. Pertunjukan ini digelar di dua tempat yakni di sanggar dan di pantai Bali Lestari, Serdang Bedagai sebagai klimaks cerita.
Drama yang bercerita mengenai dua orang wanita yang merantau ke Malaysia dan pulang ke kampung dengan membawa penyakit. Masyarakat kampong mengira bahwa penyakit tersebut adalah corona, namun penghulu berpikiran lain sehingga diadakanalah upacara tari gobuk. Setelah upacara tari gobuk dilakukan, ternyata wanita tersebut sadar dan dapat hidup kembali seperti biasa karena ternyata hanya ‘roh’ atau semangatnya saja yang perlu dipanggil kembali melalui tari sacral, gobuk. Sementara wanita satu lagi, mengalami juga mengalami sakit yang merupakan corona karena perbuatannya yang tidak baik saat di perantauan.

“Dengan adanya pengabdian ini, tim akan membuat video sosialisasi sebagai media promosi untuk sanggar agar dapat menarik minat banyak masyarakat kembali untuk ikut menggunakan jasa sanggar dalam acara-acara yang digelar sekaligus melestarikan sanggar dan seni pertunjukan Melayu itu sendiri.” pungkas Arie saat diwawancarai media ini, Jum'at (17/9/2021). 

(SEPTIAN/SPOL) 
×
Berita Terbaru Update