Medan, sumutposonline.com - Aksi premanisme dikawasan jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Amplas belakangan menjadi sorotan.
Pasalnya dua orang menjadi korban pembunuhan, Poltak Sinambela(48),warga dusun II,Desa Marindal II yang tewas akibat ditikam oleh seorang calo penumpang pada jumat (5/11/21) lalu di bawah Fly over amplas.
Bahkan keberadaan pelaku penikaman berinisial PS hingga kini belum diketahui keberadaannya, keluarga korban bahkan sempat membentangkan poster memohon keadilan didepan Mapolsek Patumbak pada senin(29/11/21) pagi agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku penikaman.
Korban berikutnya adalah warga kalibata jakarta Widodo(41) yang tewas setelah kepalanya dibanting kelantai tepat didepan kantor CV sumber baru,dijalan sisingamangaraja,Kecamatan Medan Amplas, Medan, Rabu (1/12/2021) pagi.
Beruntung pihak kepolisian dari Polsek Patumbak berhasil meringkus pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Kedua kasus pembunuhan tersebut kini menjadi sorotan beberapa media massa dan menjadi perbincangan warga kota Medan.
"Dah makin takutkah kalau ke kawasan amplas,banyak kejadian kekerasan dan pembunuhan,padahal kalau kita mau pulang kampung nunggu bus nya kan biasanya di amplas",Ketus Ningsih salah seorang warga Kecamatan Titi kuning.
Pelayanan kepolisian khususnya Polsek Patumbak sebagai pelindung dan pengayom masyarakat kini dipertanyakan.
"Jadi apa harus ada korban dulu baru polisi responif? Sementara medan amplas sejak dari dulu kan marak preman tapi gak pernah ada penindakan",Beber Boru simanjuntak warga siantar yang kerap menaiki bus dikawasan Flyover Medan Amplas.
Terkait maraknya aksi premanisme hingga merenggut dua nyawa dikawasan Medan Amplas,Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Ridwan yang dikonfirmasi melalui pesan singkat Whatsap tidak bersedia memberikan tanggapan.
Pesan yang dilayangkan awak media ini terlihat dibaca namun tak mendapat jawaban.
(RED/SPOL)