TANJUNG BALAI | Sumutposonline.com
Solidaritas Masyarakat Indonesia (SOMASI) mendesak Polres Tanjungbalai untuk tidak main-main dalam penanganan kasus seksual terhadap anak dibawah umur.
Hal ini, diungkapkan Ketua Solidaritas Masyarakat Indonesia (SOMASI), Fitra R. Panjaitan, Selasa (19/04/2022) menyikapi dugaan kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur, yang dilakukan oleh tersangka SA (23), warga Kec. Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, yang berhasil diungkap oleh Polres Tanjungbalai awal april lalu.
"Pihak kepolisian harus serius dalam menangani kasus pencabulan terhadap anak yang terjadi diwilayah hukum Tanjungbalai secara tuntas. Jangan ada ruang apalagi toleransi bagi para pelaku kejahatan tak bermoral dan beradab tersebut" ungkapnya.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum agar memberikan hukuman berat dan maksimal supaya memberikan efek jera serta pembelajaran kepada pelaku.
"Aparat penegak hukum harus berani untuk menghukum berat pelaku seksual terhadap anak. Jika perlu berikan hukuman maksimal seperti kebiri maupun hukuman mati. Agar dapat memberikan efek jera serta pembelajaran" pungkasnya.
Ia tak dapat membayangkan, bagaimana psikologis serta tumbuh kembang anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Serta bagaimana masa depan anak akibat rasa trauma.
Oleh karena itu, ia juga menghimbau agar para orangtua untuk selalu memantau aktivitas serta pergaulan anak, agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Orangtua harus proaktif dalam mengawasi serta memantau aktivitas dan pergaulan anak. Sehingga dapat meminimalisir serta menghindarkan dari hal-hal yang tak diinginkan" tutup Fitra R. Panjaitan
(Syafrizal Manurung/SPOL)
