Tanjungbalai | Sumutposonline.com
Belum jelasnya status Daftar Pencarian Orang (DPO) AN, RN dan HR oleh pihak Kepolisian Resort Kota Tanjungbalai mendapat sorotan tajam dari sejumlah penggiat sosial yang ada Kota Kerang tersebut.
Ketua Komite Daerah Anti Korupsi Panentuan Marliza kepada sumutposonline.com menyatakan tindakan Polres Kota Tanjungbalai yang sampai saat ini belum menjadikan tersangka terhadap AN, RN dan HR tersebut sangat menciderai rasa keadilan ditengah masyarakat Kota Tanjungbalai.
Dalam dakwaan primair dan fakta persidangan jelas disebutkan keterlibatan dari AN sebagai pembeli narkoba atau penyedia dana, RN pemiliki narkoba dan HR merupakan perantara. Sejak kasus tersebut direales oleh Polres Kota Tanjungbalai pada bulan April 2022. Dirinya sudah aktif mengikuti mulai proses penyelidikan, penyidikan serta penuntutan.
" Banyak sekali yang mencurigakan, dan kami temukan indikasi "Bau Amis" pada kasus tersebut, Minggu depan kami akan sampaikan Ke Wasidik dan Propam Poldasu serta Asisten Pengawas Kejatisu akan keanehan penanganan kasus tersebut," kata Panentuan Marliza Kamis, (18/8/2022).
Secara terpisah Kasat Narkoba Polres Kota Tanjungbalai Iptu Reynold Silalahi SH ketika dikonfirmasi diruangan kerjanya apakah status AN, RN, dan HR memang belum menjadi tersangka, Iptu Reynold tidak membantahnya. Kasat Narkoba tersebut hanya menyebutkan sampai saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dikarenakan kasus pidana narkoba berbeda pembuktiaanya dengan pidana lain.
" Sesuai pasal IT kita baca ya, Hal-hal yang proses penyidikan berbeda dengan alat bukti pembunuhan ya. Terkait ( AN, RN, dan HR) masih proses penyelidikan," ucap Iptu Reynold.
(Syafrizal Manurung/SPOL)
