-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Proyek Pengadaan Sumur Bor di Nagori Jawa Baru Diduga di Mark Up

Selasa, 11 Oktober 2022 | Oktober 11, 2022 WIB Last Updated 2022-10-11T05:20:06Z

Simalungun | Sumutposonline.com

Proyek pembangunan pengadaan sumur bor didusun II  Jawa  Baru dan dusun III Huta Simangonai, Nagori Jawa baru, Kec. Hutabayu raja, Kab.Simalungun menuai sorotan warga sekitar. Proyek yang anggarannya bersumber dari Dana Desa Tahun 2022 tersebut diduga ditengarai sarat praktek mark-up (penggelembungan) anggaran. 

Dari hasil investigasi dilokasi pengerjaan, bahwa proyek pengadaan sumur bor tersebut tidak disalurkan kerumah - kerumah warga, melainkan hanya pengadaan sumur bor saja. Adapun biaya yang dianggarkan, untuk proyek pengadaan sumur Bor dihuta II Jawa Baru, sebesar Rp.50.000.000; sedangkan untuk pembangunan sumur bor Huta III Simangonai sebesar Rp.50.000.000; jadi dalam anggaran 2 titik tersebut sebesar Rp.100.000.000;.

Sedangkan Dana untuk pengerjaan pengeboran pengadaan sumur bor dihuta II Jawa Baru, sebesar Rp.8.500.000; dan dihuta III simangonai sebesar Rp.8.500.000, jadi jikalau dikali 2, maka dana yang digunakan adalah sebesar Rp.17.000.000; . Sedangkan tukang yang dibayarkan dalam pengerjaan pembuatan tempat penampungan air dihuta II Jawa baru sebesar Rp.3.500.000 ; sedangkan upah tukang dihuta III sebesar Rp.3.500.000; jadi untuk upah tukang pembuatan tempat tangki air sebesar Rp.7.000.000; sedangkan sisa uang yang akan dibelanjakan dalam pengadan bahan sebesar Rp.76.000.000; pertanyaannya apakah dana sebesar Rp.76.000.000; akan habis dibelanjakan untuk pembelian bahan material tidak mungkin, jelas ini sudah dimark - up, dan sebagian dana tersebut diduga masuk kantong pribadi Mantan Pangulu ucap nara sumber kepada sumutposonline.com.

Kaur pembangunan Paruhuman Hasibuan saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatshaap terkait penyusunan RAB pengadaan sumur bor di Jagori Jawa Baru yang bersumber dari dana desa tahun 2022, Kaur pembangunan mengatakan " Pendamping desa yang menyusun RAB nya pak". tulisnya di pesan aplikasi whatshaap.

PLD ( Pendamping Lokal Desa ) Saihot Sirait ketika dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatshaap terkait penyusunan anggaran pengadaan sumur bor yang diduga di mark up, Saihot sirait tidak menjawab pesan aplikasi whatshaap yang dikrimkan awak media, walau terlihat contreng dua tanda pesan telah dibaca sang Pendamping Lokal Desa (PLD). Namun Saihot sirait mengaku bahwa dirinya adalah PLD untuk Nagori jawa baru.

(A.S/SPOL) 
×
Berita Terbaru Update