KARO | Sumutposonline.com
Hampir seribuan di 3 desa dan satu dusun warga pengungsi Sinabung yang berasal dari Desa Sukanalu, Sigarang-Garang, Mardingding, dan Dusun Lau Kawat beramai -ramai mendatangi Kantor Bupati Karo, Selasa (15/11/2022). Mereka menagih janji terkait masalah lahan usaha tani (lut) yang masih menyisakan penuh dengan persoalan sehingga belum dapat digunakan untuk bercocok tanam guna membutuhi kehidupan para pengungsi yang telah 12 tahun tidak dapat selesai hingga saat ini.
Kedatangan para pengungsi Sinabung meminta kepada Pemerintah Kabupaten Karo bagai mana tentang kejelasan status lahan usaha tani yang telah dibagikan kepada para pengungsi, Karena mereka tidak nyaman guna bercocok tanam di LUT tersebut.
Menurut para pengungsi melalui oratornya mengatakan "Tanaman yang kami tanam setelah satu atau dua Minggu dan tanan telah mulai subur malah di cabuti orang lain dan kami tidak mengetahui siapa pencabut tanaman kami juga tempat kami berteduh di rusak. Sampai saat ini Kami tidak ada kenyamanan dalam mengelola lahan usaha tani itu," ujar Ronal Sitepu orator pengungsi Sinabung kepada beberapa wartawan di halaman kantor bupati.
Selain masalah lahan usaha tani yang belum dapat mereka kelola dengan nyaman, juga pengungsi tiga desa satu dusun itu juga langsung mempertanyakan sewa lahan dan rumah yang sudah satu tahun belum mereka terima dari Pemerintah Kabupaten Karo yang sesuai dengan janji pemerintah kab bupaten Karo ungkapnya lagi.
Setelah melalui perdebatan yang panjang yang sempat sempat memanas akhirnya pengsungsi dan pemerintah Kabupaten Karo menyetujui dan membuat surat penyerahan lahan usaha tani kepada masing-masing kepala keluarga dan melakukan pengamanan secara rutin dengan melakukan patroli dari satpol PP, serta bulan Nopember ini mereka dapat menerima sewa lahan dan rumah selama satu tahun.bahkan Kepala pelaksana BPBD Jespri Nadeak di suruh mundur kalau tidak mampu dan menyatakan mendingan jadi camat kembali bila tak mampu ujar mereka lagi. Lebih baik Bupati Karo Cory S Sebayang men copot Kalak BPBD jaspri Nadeak karena dia tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang ada ucap Ronald Sitepu .
"Kami akan menunggu selesainya surat penyerahan hak lahan usaha tani yang ditanda tangani Bupati karo dan membawa pulang.Apabila Suratnya belum selesai kami akan menunggu sampai malam," ujar mereka serentak dibawah penjagaan ketat dari aparat kepolisian Polres Tanah Karo.
(LIN/SPOL)