Simalungun | Sumutposonline.com
Kualitas pengerjaan lapisan penetrasi (Lapen) milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Simalungun, di Nagori Bahal Batu, Kec.Hutabayu Raja, tepatnya jalan menuju dusun Pulo sarana, diduga asal jadi.
Proyek yang menelan anggaran sekitar 300 Juta tersebut belum sebulan selesai di kerjakan sudah mengalami kerusakan yang cukup parah pada beberapa titik.
Pantauan sumutposonline.com, kerusakan itu hampir merata sepanjang volume pengerjaan dan aspal mudah terkelupas.
Seorang warga yang tidak ingin namanya disebut mengaku heran dengan kualitas proyek yang dikerjakan oleh pihak rekanan tersebut. Pasalnya belum berlangsung lama selesai di kerjakan sudah mengalami kerusakan.
"Aspal ini tidak akan bertahan lama, ini belum ada sebulan selesai dikerjakan tapi sudah rusak," ucapnya.
Ia menduga pengerjaan Lapen yang menghubungkan Bahal Batu - Dusun Pulo sarana itu terkesan buru - buru diselesaikan alias asal jadi. Aspal yang kurang matang diduga kuat menyebabkan gampang terkelupas.
"Padahal belum sampai sebulan sudah rusak, ada beberapa titik sudah terkelupas, dugaan kuat akibat aspal kurang matang, dan Pemadatan yang kurang " katanya.
Ia meminta Dinas terkait untuk melakukan pengawasan yang optimal. Diharapkan juga dinas Pengerjaan Umum (PU) lakukan pengecekan langsung di lapangan terkait kualitas proyek yang ada dan meminta kontraktor untuk melakukan pengerjaan ulang.
"Sebagai masyarakat kami turut mengawasi, sangat disayangkan dengan kualitas proyek seperti ini. Kami harapkan dinas terkait untuk mengecek langsung proyek ini," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Nalom Pangaribuan ketika dikonfirmasi melalui panggilan suara whatshaap kepada awak media " Kalau sudah cair payah kulihat rekanan ini, tapi terimah kasih infonya, akan kita cek kembali, anggarannya sekitar 300 jutaan rupiah, rekanannya boru sinaga, ", ucapnya dari pangilan suara whatshaap.
Terpisah Kepala Dinas PU kabupaten Simalungun Hotbinson Damanik ketika dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatshaap , Hingga berita dikirimkan kemeja redaksi belum memberikan jawaban.(AS)
