-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ratusan Masyarakat Deli Serdang Terancam Pengangguran, Pemkab DS Harus Cari Solusi

Minggu, 12 Juni 2022 | Juni 12, 2022 WIB Last Updated 2022-06-12T15:57:56Z
Foto : Kilang Batu Bata di Desa Sidorib Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

DELI SERDANG | Sumutposonline.com

Pengusaha industri batu bata lokal produksi Kecamatan Beringin dan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, terancam bangkrut dan ratusan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kilang batu bata terancam menganggur dikarenakan stok bahan baku utama tidak ada. 

Pantauan awak media di lapangan pada Minggu (12/6/22) , Dilokasi salah satu kilang pengrajin batu bata di Kecamatan Beringin, Batu bata asal daerah ini dikenal dengan kualitas sangat baik dan terlihat pesarnya menguasai bahan material bangunan di wilayah Kabupaten Deli Serdang.

Belakangan ini, Kilang batu bata terancam tutup setelah stok bahan baku utama seperti tanah galong dan pasir saat ini susah di dapat. 

Wagino salah satu pemilik kilang dari ratusan kilang yang ada dikecamatan beringin, yang memperkerjakan 50 (lima puluh) karyawan, mengungkapkan keluh kesahnya, 
" Saya merasa sangat sedih dan tidak bisa membayangkan ketika karyawan nanti harus dirumahkan, sementara yang saya tahu mereka menafkahi keluarga dan bertahan hidup dengan borongan  membuat Batu Bata" ucapnya. 

Batu bata asal kecamatan beringin ini dikenal harganya lebih murah juga kualitas bahan baku lebih bagus serta diproduksi dengan cara manual sehingga lebih banyak menampung para pekerja

“Saat ini batu bata dari berbagai daerah mulai menguasai pasaran di wilayah ini, kualitas mereka lebih bagus dan harga lebih terjangkau, Sedangkan batu bata di sini masih terbilang di produksi secara rumahan,” kata Anto salah seorang pekerja pembuat batu bata di desa sidorip. 

Anto yang mengaku sudah 10 tahun bekerja sebagai buruh batu bata merah tersebut merasa prihatin dengan perkembangan usaha batu bata merah di desa itu. Usaha batu bata merah di desa ini Mengalami kesulitan bahan baku. 

Batu bata baru bisa dijual setelah proses pembuatan sampai pembakaran memakan waktu hingga 15 hari untuk 60.000 ribu batu bata. Usaha batu bata merah sudah dilakoni warga setempat sejak puluhan tahun lalu.

“ Desa Sidorip dan batu 8 ( Delapan) sebagian besar warganya tidak mempunyai kebun atau pekerjaan lainnya rata - rata hanya bekerja di kilang batu bata, Mulai dari tukang aduk bahan, tukang cetak maupun tenaga pembakar bata,” jelas Ahmad (45) seorang pembuat batu bata di desa itu.

Untuk membantu usaha ini agar tetap berkembang, pemerintah Setempat kata dia, harus mencarikan Solusi agar Ratusan masyarakat bahkan mencapai ribuan, yang berpenghasilan dari kilang batu bata dapat melakukan Aktifitas seperti Biasa.

“Kalangan pelaku usaha batu bata terbesar di Deli Serdang tepatnya kecamatan Beringin dan Pagar Merbau ini harus diberikan Perhatian khusus, pasalnya warga disini rata rata berpenghasilan dari kilang batu (Pekerja Bata Cetak Manual), produksi batu bata di desa ini memiliki standar Kualitas yang tidak kalah dengan batu bata dari luar daerah,” tandasnya. 

(ET/SPOL) 
×
Berita Terbaru Update