Simalungun | Sumutposonline.com
Proyek peningkatan jalan di Nagori Parbutaran, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun mangkrak dan sudah melewati batas kontrak waktu pelaksanaan alias menyeberang tahun. Hal itu menimbulkan keresahan masyarakat dan pengguna jalan pada umumnya karena dapat mengancam kesehatan masyarakat yakni infeksi saluran pernapasan ISPA. Amatan dilokasi proyek tersebut tidak diketahui pelaksanaannya karena plang proyek tidak ditemukan dilokasi pengerjaan. Namun menurut beberapa warga sekitar dilokasi, " Pengerjaan proyeknya dikerjakan bulan desember tahun 2022 lalu, namun sampai hari ini, bulan maret 2023 belum juga selesai, katanya Rakyat Harus Sejahtera, gimana mau sejaterah perbaikan jalan rusak saja gak benar",Ucap warga dengan nada kesal.
Amatan dilapangan Jumat (3/03/2023) proyek tersebut belum dilakukan pengaspalan namun menurut penglihatan, peningkatan Jalan tersebut tinggal dilakukan pengaspalan, dimana dari pengamatan telah dilakukan pemadatan. Sedangkan keluhan masyarakat dengan meningkatnya Intensitas debu dikarenakan material suplit atau batu pecah dalam Kategori lapisan atas kebanyakan tanah, parahnya lagi pihak kontraktor tidak melakukan penyiraman sehingga pada saat dilalui kendaraan Roda dua maupun kendaraan Roda 4 debunya berterbangan sampai didalam rumah. Atas kejadian itu Sangat mengancam kesehatan warga, " Iya pak debunya sangat tebal hampir - hampir tidak bisa bernafas Kata Warga" yang enggan disebutkan namanya.
Apakah pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menerapkan denda keterlambatan ataukah tidak, belum diketahui, PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen) Nalom Pangaribuan, dan Kadis PU Simalungun Hotbinson Damanik belum memberikan jawaban terkait dengan keterlambatan proyek peningkatan jalan di Nagori Parbutaran, Kec Bosar Maligas, Kab.Simalungun.
(AS/SPOL)
