-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ratusan Hektare Tanaman Sawit Produksi di PTPN IV Kebun Unit Dosin diserang Ulat Api

Rabu, 12 Oktober 2022 | Oktober 12, 2022 WIB Last Updated 2022-10-12T02:51:52Z

Simalungun | Sumutposonline.com

Tanaman produksi kelapa sawit milik PTPN IV Kebun unit Dolok Sinumbah (Dosin) yang berada di Kec. Hutabayu raja Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara terpantau terserang hama ulat api. Hasil investigasi dilapangan senin (11/10/2022) yang langsung terjun kelokasi, menemukan areal tanaman kelapa sawit di kebun unit Dosin yang sangat masif terserang Hama ulat api, areal yang terserang mencapai ratusan Hektare, yang berada di Afdel II  Dolok sinumbah. 

Akibat marak nya serangan hama ulat dipastikan hasil produksi PTPN IV kebun Unit Dosin kedepan akan mengalami penurunan yang drastis dan sudah tentu akan berimbas dengan meruginya perusahaan. Dampak yang ditimbulkan oleh serangan hama ulat api sudah tentu akan membuat pertumbuhan buah kelapa sawit terhambat dan menurunnya hasil produksi. Informasi yang didapat oleh awak media dari salah satu oknum karyawan Afd II yang idetitasnya tidak ingin disebutkan, mengatakan bahwa serangan hama ulat api di Afdel II Kebun unit Dosin sudah beberapa bulan yang lalu, namun ditangani pada bulan ini. Sebenarnya sudah beberapa bulan yang lalu namun tidak cepat di antisipasi tandasnya. 

Pantauan di Afdeling II Kebun Unit Dosin, hama ulat api terlihat menyebar di beberapa titik. Sementara itu, awak media coba meminta pendapat dari seorang pemerhati perkebunan, R.Gultom yang berpengalaman tentang hama tanaman sawit, melalui sambungan telpon selulernya, Menjelaskan, bahwa pemberantasan hama ulat itu, harus tepat momentumnya, agar serangan hama tidak meluas, yang pertama, di idetifikasi dulu areal yang terdampak dengan cara lakukan telling global, berapa HA yang harus diberantas dan di isolasi. 

Kalau memang harus pemberantasan efektif ya segera dilakukan. Hama ulat berkembang biak pada daun kelapa sawit dan sangat cepat daya rusak nya, karna sangat mengganggu proses fotosintetis,” katanya. Agar berita  berimbang, Awak media coba melakukan konfirmasi dengan Askep PTPN IV Unit Dosin Syahrul Amani SP, melalui telepon suara whatshaap " Ya betul pak, sedang ada serangan ulat api, tapi sudah kita tangani, lihat ja pak kelokasi sudah pada bermatian ulatnya dibawah pohon sawit, bahkan konsultan pun sudah turun kelapangan", ucapnya. Awak media coba bertanya kembali kepada Askep tersebut " Sudah ratusan hektar pak, apakah penaganan nya terlambat sehingga separah itu? Terkait hal itu langsung tanya asistennya ja pak. Serta menutup telepon seluler. 

Dengan jawaban Askep tersebut awak media coba mendatangi kantor afdeling II yang dimaksud untuk memperoleh informasi lebih akurat dan membuat berita berimbang namun awak media tidak dapat bertemu langsung dengan Asisten yang dimaksud. Namun salah seorang karyawan yang ditemui dikantor afdel tersebut ketika ditanyai terkait serangan hama ulat api yang sudah merebak, karyawan tersebut mengatakan " Benar bang tanaman produksi afdel II sedang dilanda serangan hama ulat api, luasnya 280 Hektare, namun sudah ditangani, ditanya kembali terkait apakah penanganannya terlambat sehingga mengalami kerusakan yang parah karyawan tersebut mengatakan tanya pak asisten saja pak ucapnya. 

Asisten afdel II Dosin Junaidi Lubis ketika dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatshaap terkait serangan hama ulat api di Afdel II yang sudah sampai ratusan hektar, membenarkan bahwa tanaman produksi tanaman sawit Kebun Unit Dosin afdel II sedang terserang hama ulat api, tapi sudah ditangani pak. Ditanya terkait apakah penangan yang dilakukan terlambat sehingga mencapai ratusan hektar, asisten afdel II Junaidi lubis tidak membalas konfirmasi yang dikirimkan.

Manager PTPN IV Kebun Unit Dosin Syarifudin melalui pesan aplikasi WhatsApp, saat dikonfirmasi terkait serangan hama ulat api yang menyerang tanaman produksi senin (11/10/2022), mengatakan “ Iya pak. Terima kasih atas bantuan sosial kontrol nya pak.
Iya pak memang lagi ada serangan hama ulat api di afd. Namun saat ini sedang dalam proses pemberantasan dengan fogging. Serta sdh dilakukan pemberantasan ulang dan Alhamdulillah hasil dari Natellingnya menunjukkan hasil yang positif. Terima kasih sekali lagi atas bantuan kontrolnya pak",  ditanya terkait penanganan apakah terlambat, sehingga tanaman produksi mencapai ratusan hektar, hingga berita dikirimkan ke meja redaksi sang manager tidak memberikan jawaban. Amatan awak media, serangan hama yang terjadi di Kebun Unit Dosin saat ini diduga akibat identifikasi awal sudah terjadi kelalain, sehingga terjadi keterlambatan pemberantasan yang mengakibatkan serangan hama ulat semakin luas dan semakin masif menyerang areal tanaman kelapa sawit milik PTPN IV kebun unit Dosin.

Salah satu ancaman terhadap keberlangsungan usaha perkebunan kelapa sawit adalah serangan OPT. Salah satu OPT yang dapat mempengaruhi kualitas produksi, dan produktivitas Kelapa Sawit adalah Ulat Api. Serangan Ulat Api pada tanaman kelapa sawit dapat berpengaruh pada penurunan produksi. Bahwa kerusakan daun yang ditimbulkan oleh Ulat Api terhadap Tanaman Menghasilkan (TM) berumur 8 tahun dapat menurunkan produksi hingga 30-40% setelah 2 tahun terjadinya serangan. Sedangkan pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) berumur 1 tahun, serangan Ulat Api dapat menurunkan produksi hingga 12-24% setelah 2 tahun terjadinya serangan.

Ulat Api merupakan serangga yang berasal dari Ordo Lepidoptera dan Famili Limacodidae. Terdapat empat spesies Ulat Api yang umum menyerang Kelapa Sawit, yaitu: Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, dan Parasa lepida. Penyebutan Ulat Api pada OPT ini disebabkan oleh struktur seperti duri-duri yang menyelubungi tubuhnya mengandung toksin yang dapat menimbulkan rasa gatal, sakit, dan sensasi seperti terbakar apabila tersentuh kulit.

Ulat Api menyerang bagian daun Kelapa Sawit dan mampu menghabiskan daun hingga helaian daun berlubang atau habis hingga meninggalkan bagian yang dekat dengan tulang daun. Kehilangan daun dapat mencapai 90% per pelepah daun. Hal tersebut dapat mengganggu terjadinya proses fotosintesis pada tanaman sehingga menghambat proses pembentukan bunga dan buah yang berdampak pada penurunan kualitas, produksi, dan produktivitas Kelapa Sawit.

(AS/SPOL) 
×
Berita Terbaru Update